Laman

Minggu, 16 Oktober 2016

Pernak Pernik Hijrah Bagi Muslimah

Alhamdulillaah. Akhirnya saya bisa berbagi juga dengan akhawat/ukhti/mbak/adik sekalian mengenai pernak-pernik hijrah yang akan semakin memudahkan dan mengokohkan kita dalam berhijrah. In syaa Allaah. Nah, apa saja kah? Baik, sebelum kita bahas satu per satu, saya terlebih dahulu ingin menegaskan, ya, bahwasannya tidak semua pernak-pernik di sini harus a.k.a mutlak adanya. Pernak-pernik ini hanyalah sarana yang akan mengakselerasi proses hijrah kita. Ya, hijrah memang membutuhkan proses yang tidak cepat bahkan ia berproses terus sepanjang hayat. Sama, saya pun masih berproses juga, masih jauh dari hijrah yang sempurna.

Nah, kenapa tadi saya bilang bahwa dengan adanya pernak-pernik ini proses hijrah kita dapat terakselerasi? Karena eh karena, keberadaan pernak-pernik ini akan sangat membantu kita untuk berpenampilan yang sesuai dengan syariat-Nya dan tentunya juga, diikuti dengan pembiasaan untuk melakukan amalan-amalan keseharian yang lebih baik dan lebih meningkat lagi dari yang sebelum-sebelumnya dilaksanakan. In syaa Allaah.

Baiklah, tanpa ber-panjang kali lebar kali tinggi yang hasilnya akan jauh sekali. Hehe. Berikut ini adalah beberapa pernak-pernik hijrah yang disarankan kepemilikannya untuk muslimah semua.

gambar diambil dari google yang kemudian saya edit dan satukan.


1. Jilbab Syar'i
Ya, jilbab atau kerudung atau khimar atai tudung baik itu yang segiempat, segitiga maupun yang instan a.k.a bergo yang syar'i menjadi pernak-pernik utama yang harus diperhatikan oleh muslimah sekalian. Mengapa? Karena ketika memutuskan berhijrah, artinya kita ingin dan bersedia untuk berperihidup sesui dengan yang disyariatkan-Nya. Bukan begitu? Namun, bukan berarti harus memaksakan diri membeli jilbab-jilbab yang berlabel syar'i dengan harganya melangit itu ya. Memaksakan diri itu tidak baik, kecuali jika memang memiliki kemampuan, silahkan. Berjilbab syar'i masih dapat dilakukan dengan jilbab-jilbab tanpa label syar'i yang sebelumnya sudah kita miliki koq selama masih memenuhi kriteria jilbab syar'i itu sendiri. Baiklah, mari saya coba ingatkan kembali ya beberapa kriteria jilbab yang dapat dikatakan syar'i, apabila:
● menutupi kepala hingga dada, berbahan tebal dan tidak menerawang;
● tidak memperlihatkan ikatan rambut hingga menyerupai punuk unta;
● terhulur sempurna bukan seperti dililit; dan
● dipakai dengan niat untuk menutup aurat bukan untuk bermegah-megahan.



Baca Juga : Jilbabers: Label Pertama Pasca Hijrahku



2. Pakaian Syar'i
Selanjutnya yang tidak kalah utama adalah memiliki pakaian syar'i. Pun sama seperti jilbab syar'i tadi, ya. Untuk pembelian pakaian syar'i tidak boleh memaksakan diri toh bisa jadi pakaian yang kita miliki dan gunakan sehari-hari pun telah memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan yang disyariatkan. Iya kan? Nah, yuk kita coba mengulang kembali, ya, apa saja sih yang menjadi kriteria pakaian syar'i itu?
● dapat berupa pakaian potongan (atasan dan bawahan) atau gamis a.k.a dress panjang berlengan panjang;
● longgar dan tidak memperlihatkan atau membentuk lekuk tubuh;
● berbahan tebal dan tidak menerawang;
● tidak berwarna mencolok yang dapat menyakiti pandangan;
● sederhana dan tidak bermegah-megahan.

3. Kaos Kaki
Merupakan pernak-pernik yang harus diperhatikan, karena bagaimanapun kaki seorang muslim termasuk ke dalam aurat sehingga harus ditutup. Kaos kaki ini biasanya terluput atau disepelekan oleh setiap muslimah padahal kedudukannya sama dengan badan kita. Sama-sama aurat. Selain itu, sependek pengetahuan saya, keseriusan seorang muslimah untuk berhijrah secara kaffah atau menyeluruh dapat diindikasikan dengan memakai kaos kaki atau tidaknya. Kenapa? Karena setidaknya kita bisa mengetahui apakah muslimah tersebut telah betul-betul mencari tahu terlebih dahulu dan ngelmu atau bagaimana? Seorang muslimah yang berniat berhijrah kemudian setelah ia mengetahui ilmu, in syaa Allaah, ia akan bersegera untuk mengaplikasikan dalam kesehariannya.

4. Manset Tangan
Seperti halnya kaos kaki, manset tangan ini juga kadang terlewatkan. Sebenarnya tidak masalah untuk tidak memakainya selama lengan pakaian kita dapat meng-cover aurat tangan kita yakni sampai pergelangan tangan kita. Kalau ternyata belum bisa, jangan lupa untuk memakai manset tangannya, ya.

5. Kerudung Dalaman
Kerudung dalaman ini biasanya merupakan kerudung instan non-pad. Tahu kan? Nah, iya, biasanya berbahan spandek atau kaos yang dapat meng-cover aurat tubuh kita. Keberadaannya sangat membantu bagi kita yang baru saja berhijrah dengan koleksi kerudung syar'i yang sedikit sekali. Karena apa? Karena ia dapat dijadikan dalaman kerudung tipis a.k.a paris yang biasanya sudah kita miliki. Sehingga tanpa didouble pun tidak apa-apa, karena tidak akan menerawang dengan keberadaan kerudung dalaman ini. Penggunaanya yang sangat praktis memudahkan kita untuk cepat dalam menata jilbab kita.

6. Al-Qur'an Saku
Berbeda dengan tahun-tahun yang lalu, Al-Qur'an Saku sekarang lucu-lucu bahkan ada edisi khusus muslimahnya juga. Kalau dulu, yang namanya Al-Qur'an saku ya begitu tidak banyak pilihan baik warna maupun layout isi dan tambahannya. Eits, tapi bukan itu ya tujuannya. Bukan untuk lucu-lucuan. Keberadaan Al-Qur'an saku di tas kita sangat-sangat berguna untuk mengingatkan diri kita dengan niat baik kita, sekalipun kita tidak dalam keadaan membacanya, hanya melihatnya ketika mau mengambil ballpoint, misalnya. Selain itu, dengan keberadaannya yang selalu dapat kita akses kapan pun sangat membantu kita untuk senantiasa mengisi waktu kita dengan hal-hal yang bermanfaat. Sembari menunggu dosen masuk kita bisa bertilawah dulu, contohnya dan juga waktu-waktu lainnya, sehingga tidam ada wakti kita yang terbuang percuma.

7. Buku Tuntunan Dzikir Pagi dan Petang
Atau yang biasa disebut dengan Dzikir Al-Matsurat yaitu dzikir yang dinukil dari dzikir harian Nabi Muhammad SAW yang sahih dan dibukukan oleh Imam Hasan Albana. Terdiri dari dua macam: Sughra dan Kubra. Keduanya sama saja sebetulnya, bedanya yang Kubra ini lebih panjang sesuai namanya. Untuk pembiasaan awalan rata-rata akam memulai dari yang Sughra terlebih dahulu, baru setelah terbiasa nanti beralih ke yang Kubra. Adanya buku ini dapat mengakselerasi kita untuk memulai menghidupkan sunnah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga sangat direkomendasikan untuk memiliki buku ini. Harganya pun sangat terjangkau. Atau, kalau yang lebih praktis yakni berupa e-book sehingga dapat disimpan dalam gadget, ya, boleh-boleh saja. Sayapun dengan senang hati mau berbagi. Versi e-book pun saya punya, bagi yang menginginkannya silahkan tinggalkan pesan di komentar, ya. In syaa Allaah nanti saya kirimkan segera.



Baca Juga : Cerita Unik Dibalik Hijrahku



Semoga sederhana.

˙˙˙

Bersegera dalam menjalankan perintah-Nya. Bergegas menggapai sempurna dalam ibadah pada-Nya. Kenapa tidak?

—esn—

Tidak ada komentar:

Posting Komentar