Laman

Senin, 17 Oktober 2016

Semakin Kamu Sibuk, Semakin Efektif Waktumu

Waktu adalah pedang, begitu sang bijaksana mengibaratkannya. Sementara itu, orang Barat bilang bahwa waktu adalah uang. Meskipun dalam perumpamaan berbeda, keduanya memiliki nilai yang sama, sama-sama alat yang (pertahanan) berharga. Dan, memang begitulah hakikat waktu, begitu berharga dan selamanya tidak pernah sama: tidak akan ada waktu yang sama untuk kedua kalinya. Dari sini saja, sudah jelas terlihat bahwa kita harus betul-betul dapat memanfaatkannya, menggunakannya dengan sebaik-baiknya.

Manajemen waktu. Pernahkah mendengar kata-kata itu? Yap, betul biasanya menjadi materi training motivasi yang cukup diminati. Meskipun mungkin tidak menyeluruh, dalam postingan kali ini saya juga akan berbagi mengenai bagaimana me-menej waktu ini. Ya, seperti biasa berdasarkan pada pengalaman yang pernah saya lakukan. Hehe.

Kamu percaya tidak kalau saya bilang bahwa sibukkanlah dirimu karena itulah sebaik-baiknya cara untuk menejemen waktumu? Ya, terlepas kamu mau percaya atau tidak tapi itulah kenyataannya. Kenyataan yang rasakan dimana saya berhasil me-menej waktu dengan baik di saat saya sedang sibuk-sibuknya. Indikator keberhasilannya pun jelas ada dan 'terindera' dalam bentuk hasil studi saya. Yap, saya berada pada top level pada saat saya sedang sibuk-sibuknya menjadi top leader di organisasi saya. Alhamdulillaah.


Sebetulnya sama, ketika mendapati hal tersebut saya serasa percaya-tak percaya. Bukan apa-apa, semester sebelumnya saja yang dimana saya tidak sesibuk semester itu hasil studi saya tak sempurna, apalagi semestet itu ketika saya dalam kondisi sibuk-sibuknya mengurusi organisasi, pikir saya waktu itu. Meskipun saya memang selalu mengusahakan yang terbaik dalam apapun yang saya kerjakan, ke-tidak-percaya-diri-an itu kadang tetap membayang. Namun ternyata, kenyataan berkata lain, di saat saya sedang sibuk-sibuknya memimpin, memikirkan dan mengurusi organisasi yang saya gawangi, di saat yang sama hasil studi saya mendapatkan nilai sempurna. Alhamdulillaah. "Maka nikmat Tuhan yang mana lagi kah yang kau dustakan?" (Q.S. Ar Rahman:8)

Setidaknya dari peristiwa tersebut saya menarik kesimpulan menjadi dua hal. Pertama, Waktu paling efektif justru ada dimana kita sedang berada dalam kondisi paling sibuk-sibuknya. Kenapa? Karena dengan sibuk kita akan bersegera dan menjadi fokus dengan apa yang kita kerjakan. Ya, bersegera adalah lawan kata dari menunda-nunda—seperti yang biasa kita lakukan. Kebiasaan inilah yang membuat waktu menjadi tidak efektif, membuat manajemen waktu kita kacau balau. Dengan sibuk, kita akan bersegera karena menyadari masih banyak hal yang harus kita lakukan dan fokus. Fokus ini menjadi penting, karena fokus membuat kita tidak perlu membuang waktu untuk melakukan pekerjaan yang sama untuk kedua kalinya, mencontek catatan teman karena ketika kuliah kita gagal fokus, misalnya. Sangat tidal efektif, bukan? Ya, dengan sibuk, manajemen waktu kita akan berada pada tahap sempurna, karena ia berjalan secara alami, secara natural, dengan kesadaraan bukan paksaan. Dan, kitapun menjadi melakukan apa yang telah Allaah SWT firmankan: "Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain." (Q.S. Al Insyirah: 7). Alhamdulillaah.

Kedua, pergunakan sebaik-baiknya waktu yang kamu miliki, karena ia tidak akan terulang dua kali. Lakukan yang terbaik dalam setiap apapun tugas, pekerjaan dan amanahmu. Lakukan yang terbaik dalam apapun itu, selagi saat itu adalah waktumu. Jangan sampai menyesali diri ketika masamu itu pergi, tak lagi jadi milikimu. Ingat ya, bahwa segala sesuatu itu ada masanya, semua akan dipergilirkan-Nya. Maka, selagi itu masamu, pergunakanlah waktumu dengan sebaik-baiknya versimu.


Semoga sederhana.

˙˙˙
Orang sibuk tidak akan pernah mengatakan bahwa ia sibuk. Orang sibuk hanya akan melakukan yang terbaik, karena ia menyadari waktu yang sudah pergi tak akan pernah kembali dan ia tak ingin menyesali.

—esn—

Tidak ada komentar:

Posting Komentar